Sabtu, 19 April 2014

PANTAI SULAMADAHA TERNATE

Sejenak melupakan hiruk pikuk perpolitikan dan pesta demokrasi yang telah usai beberapa waktu (09/4/2014) lalu, di bagian pinggir pantai Kota Ternate ternyata ada satu tempat yang nyaman, indah dan tenang. Dengan pantainya yang jernih di bibir pantai dan berwarna biru sangat indah dikelilingi oleh pemandangan pegunungan yang membuat kita dapat melupakan sejenak situasi penat dari isu-isu poliltik yang sedang ramai diperbincangkan diberbagai media baik cetak maupun elektronik. Mengapa tidak, karena suasana pantai yang dinamakan Pantai Sulamadaha  ini sangat nyaman dan tenang, jauh dari keramaian dan kesibukan perkotaan.
Di pantai ini juga terdapat saung-saung yang langsung berada di bibir pantai. Ada salah satu saung kosong kita bisa langsung terjun loncat ke pantai yang berwarna biru ini sekitar 3 meter ketinggiannya dari pantai sangat menyenangkan untuk dicoba.  Selain itu kita dapat meminjam kapal nelayan kecil yang ada di pinggir pantai itu, kita dapat mengelilingi sekitar pantai dengan mendayung sendiri dengan teman atau keluarga, yang lebih menyenangkan dari kapal itu kita dapat loncat ke pantai dan menyelam.  Sangat indah untuk diabadikan jika kita bisa mengambil posisi yang tepat untuk mengambil foto.
Kondisi pantai sangat aman karena dikelilingi oleh tebing-tebing seperti huruf “U” jadi tidak ada ombak yang membahayakan di pantai ini. Sesaat setelah lelah menikmati laut kita dapat membeli makanan dan minuman ala kadarnya yang dijajakan di saung dengan harga yang relatif masih murah dibanding dengan tempat wisata pada umumnya. Walaupun kita menikmati pantai dari saung di penjaga warung yang ramah juga tidak memaksa kita untuk membeli jualan mereka, kita dapat duduk-duduk dan bersantai di saung itu. (rinaldo



Kamis, 17 April 2014

LEGU GAM Ternate 2014 Sangat Ramai, Antusias Warga Sangat Luar Biasa

Arak-arakan Sultan dan Permaisuri.

Kirab Budaya mengelilingi jalan protokol.

Pentas tarian budaya di tengah lapangan.

Salah satu tarian adat dalam pentas Kirab Budaya.

Padatnya masyarakat yang melihat pentas seni.

Masyarakat juga memadati Expo Legu Gam malam hari.

Acara pawai obor, tampak turis turut mengabadikan kegiatan ini.
(liputan langsung bersama Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI)
Perayaan Legugam tahun 2014 sangat ramai dihadiri masyarakat yang sangat antusias dengan acara budaya yang dilaksanakan setiap tahun ini. Kegiatan Legu Gam yang dimulai sejak tahun 2001 ini menjadi kegiatan yang paling meriah di Kota Ternate dan sangat dinanti-nanti oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan banyaknya kehadiran ribuan masyarakat yang terkumpul pada satu titik di Lapangan Ngaralamo, yang berada di depan Kedaton Kesultanan Ternate, di bawah Gunung Gamalama.
Kegiatan Legu Gam 2014 dengan tema “Ekspedisi Kie Raha Satukan Nusantara” ini selalu bersamaan dengan ulang tahun Sultan Ternate Drs.H.Mudaffar Sjah, M.Si. Legu Gam yang ke-13 di tahun 2014 ini bersamaan ulang tahun Sultan ternate yang ke 79 pada 13 April. Walau sudah 79 tahun Sultan Mudaffar Sjah masih terlihat gagah. Hal ini dapat dilihat pada pidato pembukaan yang disampaikannya kurang lebih selama 15 menit tanpa teks dengan penuh semangat.
Sebelum acara pembukaan, seperti sebuah tradisi Legu Gam diadakan acara pawai obor (Gam Ma Cahaya) pada malam hari sebelum acara Legu Gam dibuka keesokan harinya. Pawai obor ini diikui oleh perwakilan dari seluruh daerah yang telah menunggu berbaris di pelataran Kedaton Kesultanan Ternate dengan mengenakan pakaian adat dengan warna yang berbeda yang membedakan kelompok masing-masing desa atau kampung. Pawai obor di mulai dari Kedaton diikuti dengan ratusan peserta yang membawa obor ditangan mereka yang menerangi kelepan malam di Ternate, rute mengelilingi Pulau Ternate dari satu kampung ke kampung yang lain ada di Ternate hingga kembali lagi di Kedaton Kesultanan dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 10 km.  
Pada pidato Pembukaan Legu Gam Sultan Mudaffar Sjah mengingatkan tentang pentingnya melestarikan budaya kepada anak-anak kita sebagai penerus bangsa dan negara untuk tetap dilibatkan dan dipertunjukkan budaya-budaya seperti tarian dan sejarah masa lalu. Untuk itu sangat penting kegiatan Legu Gam untuk terus diadakan setiap tahunnya. Selain itu Legu Gam juga akan terus diadakan sebagai bentuk komunikasi antara masyarakat dengan Kesultanan Ternate.
 Acara dibuka setelah mendengarkan kata sambutan pidato dari tokoh-tokoh yang hadir maupun perwakilan. Diantaranya adalah Permaisuri Sultan yakni Boki Ratu Nita Budhi Susanti, SE, MM yang juga sebagai Ketua Umum Legu Gam 2014, Gubernur Maluku Utara, Walikota Ternate, dan Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Drs. Syamsul Lussa, MA yang sekaligus memukul gong tanda dimulainya acara Legu Gam 2014.
Acara Legu Gam dimulai tanggal 13 April 2014 sampai tanggal 26 April 2014. Kegiatan yang dilaksanakan pada acara ini adalah Pawai Obor “Gam Ma Cahaya” (12/4), Open Ceremony Legu Gam Moloku Kie Raha 2014 (13/4), Legu Gam Expo (13-25/4), Kirab Budaya Nusantara; festival/pawai rute mengelilingi jalan protokol (14/4), Panggung Budaya; mempertunjukan tarian-tarian budaya (14/4), Pemilihan Jojaru Ngongare Legu Gam 2014 (19/4), Ternate Fashion Street (15/4), Jelajah Samudera Kie Raha (21-26/4), Workshop “Kemilau Warna Kie Raha” (16/4), Kie Raha Art Culture 2 Karya 1 Gelar (18/4), Perayaan HUT ke 79 Sultan Ternate (26/4), dan Legu Gam Live in Concert Artist (26/4). (rinaldo)
Terbitan SINAR PAGI BARU (CETAK) edisi Kamis, 17 April 2014 halaman 1. (croping)

Rabu, 09 April 2014

WARTAWAN BUKAN PEKERJA ATAU BURUH



Judul ini saya buat ketika melihat arah dari pejabat di Dewan Pers dan teman-teman Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) yang katanya ingin memperjuangkan kesejahteraan wartawan melalui “pemberian gaji” dari perusahaan yang menerbitkan surat kabar. Hal ini juga saya dengar sendiri dari Anggota Dewan Pers, Leo Batubara, yang mencoba masuk “dapur” perusahaan yang menerbitkan surat kabar untuk dapat memeriksa perusahaan media dalam pemberian gaji yang diberikan kepada wartawan yang berarti dianggap sebagai kuli/buruh/pekerja. Saya menilai sikap ini akan menjadikan PERS menjadi KAPITALIS.
Menurut saya hal ini merupakan suatu pembodohan bagi wartawan yang benar-benar ingin menjadi wartawan. Wartawan itu adalah pilihan seseorang ketika ingin melakukan control social, ingin melakukan education kepada masyarakat atau orang banyak, ingin melakukan pencerahan kepada orang banyak, ingin menuangkan gagasan ide pemikirannya, ingin mengkritisi pemerintah yang membuat undang-undang dinilai merugikan masyarakat, dan ingin melakukan perubahan. “Pilihan” sebagai wartawan adalah salah satu kegiatan untuk contoh yang saya sebut di atas walau masih banyak pilihan lain seperti budayawan seperti Sujiwo Tejo atau penyanyi seperti Iwan Fals.
Karl Marx adalah salah satu tokoh jurnalis yang meninggal dengan kemiskinan, tetapi tulisannya mampu memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap masyarakat dan pemerintah masa masa itu.
Begitu juga dengan terbitnya media ini (SINAR PAGI BARU) adalah untuk orang-orang yang ingin melakukan hal-hal tersebut di atas. Tidak dibatasi oleh ruang dan waktu atau apapun. Semua bisa melakukan pekerjaan wartawan tanpa memikirkan imbalan/pamrih untuk dirinya tetapi untuk pembangunan bangsa dan negara.
Maka dengan ini saya menyampaikan kepada semua wartawan SINAR PAGI BARU bahwa kita bukanlah buruh atau kuli atau karyawan atau pekerja, tetapi kita adalah orang-orang yang siap untuk memberikan yang terbaik kepada negara ini melalui TULISAN. Kita tidak ada bedanya seperti teman-teman yang dikategorikan sebagai “aktivis”. WARTAWAN ADALAH PEKERJAAN PROFESIONAL.   
“TUHAN PASTI AKAN MEMBERIKAN KITA BERKATNYA TANPA KITA BERNIAT UNTUK MENJADI KAYA ATAU MENGHAMBAKAN UANG.”
Oleh : Rinaldo, SH
Pemimpin Redaksi SINAR PAGI BARU

Untuk Mengurangi Peredaran Gelap Narkoba Kepala BNN Minta : KEPALA DAERAH BANGUN TEMPAT REHABILITASI



Kepala BNN yakin dengan banyaknya tempat rehabilitasi di Indonesia maka akan menghentikan maraknya peredaran narkoba. “Jika semua pemakai narkoba di Indonesia yang mencapai 4 juta jiwa lebih itu direhabilitasi untuk tidak lagi menkonsumsi narkoba, maka permintaan terhadap barang haram tersebut tidak ada lagi. Maka peredaran narkoba akan habis”, ujar Komjen Pol. Anang Iskandar, Kepala Badan Narkotika Nasional di acara workshop wartawan yang diselenggarakan di Balai Diklat BNN, Lido, Sukabumi, Jawa Barat pada 7 April 2014 lalu.
Saat ini BNN telah punya program wajib lapor sesuai PP No. 25/2011 tentang wajib lapor bagi pecandu narkoba untuk mengajukan diri direhabilitasi yang akan dihilangkan kecanduannya dari narkoba. Program tersebut gratis untuk semua masyarakat dari golongan manapun, baik miskin, kaya ataupun menengah, jelasnya sembari memastikan perawatan medis dan sosialnya telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai khususnya di Rehabilitasi BNN yang juga akan dibuat panti rehab sebanyak-banyaknya secara nasional baik oleh Kemenkes ataupun Kemensos.
Akan tetapi saat ini tempat rehabilitasi masih sangat kurang jika langsung menampung 4 juta jiwa korban penyalahgunaan narkoba. untuk itu ia meminta kepada semua pihak terlebih kepala daerah untuk membuat tempat rehabilitasi bagi warga mereka masing-masing. Sedangkan untuk tenaga ahli pengobatannya akan dilakukan oleh BNN yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial.
Lebih jauh Anang menerangkan, program ini sebagai tindak lanjut dari hasil kesepakatan internasional yang mengedepankan rehabilitasi adalah cara tepat untuk memberantas peredaran gelap narkoba daripada hukuman penjara. Karena pengguna narkoba sangat harus dihilangkan sifat candunya baru bisa terbebas dari konsumsi narkoba, dan itu sangat sulit. Tapi dengan rehabilitasi maka pengguna bisa diobati sehingga tidak lagi menggunakan narkoba dan tidak akan membeli lagi narkoba dari pengedar dengan demikian pengedar akan kehilangan pangsa pasarnya. Negera yang telah memakai program ini diantaranya adalah negara-negara di Eropa, Amerika, dll, ujarnya. (rinaldo)