Rabu, 09 April 2014

WARTAWAN BUKAN PEKERJA ATAU BURUH



Judul ini saya buat ketika melihat arah dari pejabat di Dewan Pers dan teman-teman Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) yang katanya ingin memperjuangkan kesejahteraan wartawan melalui “pemberian gaji” dari perusahaan yang menerbitkan surat kabar. Hal ini juga saya dengar sendiri dari Anggota Dewan Pers, Leo Batubara, yang mencoba masuk “dapur” perusahaan yang menerbitkan surat kabar untuk dapat memeriksa perusahaan media dalam pemberian gaji yang diberikan kepada wartawan yang berarti dianggap sebagai kuli/buruh/pekerja. Saya menilai sikap ini akan menjadikan PERS menjadi KAPITALIS.
Menurut saya hal ini merupakan suatu pembodohan bagi wartawan yang benar-benar ingin menjadi wartawan. Wartawan itu adalah pilihan seseorang ketika ingin melakukan control social, ingin melakukan education kepada masyarakat atau orang banyak, ingin melakukan pencerahan kepada orang banyak, ingin menuangkan gagasan ide pemikirannya, ingin mengkritisi pemerintah yang membuat undang-undang dinilai merugikan masyarakat, dan ingin melakukan perubahan. “Pilihan” sebagai wartawan adalah salah satu kegiatan untuk contoh yang saya sebut di atas walau masih banyak pilihan lain seperti budayawan seperti Sujiwo Tejo atau penyanyi seperti Iwan Fals.
Karl Marx adalah salah satu tokoh jurnalis yang meninggal dengan kemiskinan, tetapi tulisannya mampu memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap masyarakat dan pemerintah masa masa itu.
Begitu juga dengan terbitnya media ini (SINAR PAGI BARU) adalah untuk orang-orang yang ingin melakukan hal-hal tersebut di atas. Tidak dibatasi oleh ruang dan waktu atau apapun. Semua bisa melakukan pekerjaan wartawan tanpa memikirkan imbalan/pamrih untuk dirinya tetapi untuk pembangunan bangsa dan negara.
Maka dengan ini saya menyampaikan kepada semua wartawan SINAR PAGI BARU bahwa kita bukanlah buruh atau kuli atau karyawan atau pekerja, tetapi kita adalah orang-orang yang siap untuk memberikan yang terbaik kepada negara ini melalui TULISAN. Kita tidak ada bedanya seperti teman-teman yang dikategorikan sebagai “aktivis”. WARTAWAN ADALAH PEKERJAAN PROFESIONAL.   
“TUHAN PASTI AKAN MEMBERIKAN KITA BERKATNYA TANPA KITA BERNIAT UNTUK MENJADI KAYA ATAU MENGHAMBAKAN UANG.”
Oleh : Rinaldo, SH
Pemimpin Redaksi SINAR PAGI BARU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar