Judul ini saya buat ketika melihat arah dari pejabat di
Dewan Pers dan teman-teman Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) yang katanya ingin
memperjuangkan kesejahteraan wartawan melalui “pemberian gaji” dari perusahaan
yang menerbitkan surat kabar. Hal ini juga saya dengar sendiri dari Anggota
Dewan Pers, Leo Batubara, yang mencoba masuk “dapur” perusahaan yang
menerbitkan surat kabar untuk dapat memeriksa perusahaan media dalam pemberian
gaji yang diberikan kepada wartawan yang berarti dianggap sebagai
kuli/buruh/pekerja. Saya menilai sikap ini akan menjadikan PERS menjadi
KAPITALIS.
Menurut saya hal ini merupakan suatu pembodohan bagi
wartawan yang benar-benar ingin menjadi wartawan. Wartawan itu adalah pilihan
seseorang ketika ingin melakukan control social, ingin melakukan education
kepada masyarakat atau orang banyak, ingin melakukan pencerahan kepada orang
banyak, ingin menuangkan gagasan ide pemikirannya, ingin mengkritisi pemerintah
yang membuat undang-undang dinilai merugikan masyarakat, dan ingin melakukan
perubahan. “Pilihan” sebagai wartawan adalah salah satu kegiatan untuk contoh
yang saya sebut di atas walau masih banyak pilihan lain seperti budayawan seperti
Sujiwo Tejo atau penyanyi seperti Iwan Fals.
Karl Marx adalah salah satu tokoh jurnalis yang meninggal
dengan kemiskinan, tetapi tulisannya mampu memberikan dampak yang sangat luar
biasa terhadap masyarakat dan pemerintah masa masa itu.
Begitu juga dengan terbitnya media ini (SINAR PAGI BARU)
adalah untuk orang-orang yang ingin melakukan hal-hal tersebut di atas. Tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu atau apapun. Semua bisa melakukan pekerjaan
wartawan tanpa memikirkan imbalan/pamrih untuk dirinya tetapi untuk pembangunan
bangsa dan negara.
Maka dengan ini saya menyampaikan kepada semua wartawan
SINAR PAGI BARU bahwa kita bukanlah buruh atau kuli atau karyawan atau pekerja,
tetapi kita adalah orang-orang yang siap untuk memberikan yang terbaik kepada
negara ini melalui TULISAN. Kita tidak ada bedanya seperti teman-teman yang
dikategorikan sebagai “aktivis”. WARTAWAN ADALAH PEKERJAAN PROFESIONAL.
“TUHAN PASTI AKAN MEMBERIKAN KITA BERKATNYA TANPA KITA
BERNIAT UNTUK MENJADI KAYA ATAU MENGHAMBAKAN UANG.”
Oleh : Rinaldo, SH
Pemimpin Redaksi SINAR PAGI BARU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar