Pernyataan
sikap DEWAN PERS patut dipertanyakan terkait seorang jurnalis yang terlibat
dalam pencalegkan. Hal ini agak sulit dilihat dari kasat mata niat dan maksud
daripada kebijakan ini. Seharusnya siapa saja bisa jadi wartawan tidak dibatasi
oleh apapun. wartawan itu adalah kontrol sosial, memberikan pendidikan/pencerahan,
informatif yang bisa dilakukan oleh siapa saja (PERS BUKAN KAPITALIS MELAINKAN
ADALAH JIWA AKTIVIS). DEWAN PERS sekarang sudah dibawa ke politik oleh SBY
karena sudah merasa kalah publikasi oleh media. Padahal DEWAN PERS bisa
mengintruksikan pembatasan terhadap setiap media dalam pemberitaan caleg/partai
atau setiap media harus menampilkan caleg dari partai lain juga, secara teknis
saja. Bukannya disuruh mundur.
(PERS BUKAN KAPITALIS MELAINKAN ADALAH JIWA AKTIVIS).... sangat dalam makna tersebut,..!!!!!
BalasHapussaya mencoba melihat kepada biografi KARL MARX yang juga adalah wartawan yang kehidupannya adalah kemiskinan... trims.
BalasHapus