Sepeninggal
Ketua Umum Kadin Banten, Tugabus Chaeri Wardana yang biasa dipanggil Wawan yang
ditanggap KPK beberapa waktu lalu masih meninggalkan banyak kejanggalan
termasuk salah satunya adalah hibah dari Gubernur Banten Ratu Atut (Pemrov
Banten) kepada Kadin Banten senilai Rp. 9 milyar dinilai banyak pihak perlu
diperiksa terkait dana yang sangat besar ini, mengingat pemberi hibah adalah
kakak kandung sebagai gubernur sedangkan penerima hibah adalah Wawan sebagai
adik kandungnya gubernur.
Dana anggaran tersebut
digunakan untuk pengadaan lahan, pembangunan gedung kantornya Kadin Banten,
untuk biaya sarana dan prasarana Kadin Banten, biaya sarana dan prasarana
sekretarian Kadin Banten, biaya operasional berupa gaji dan perlengkapan
pengurus, untuk operasional Dewan Pengurus Kadin Banten, biaya promosi untuk
Kadin Banten, dll. Demikian disampaikan oleh Wakil lewat surat yang
ditandatangani oleh Ketua Umum H.Iyus Y Suptandar, BBA menjawab konfirmasi
wartawan SPB beberapa waktu lalu.
Seperti pemberitaan media ini
sebelumnya, dari informasi yang himpun dan sangat layak dipercaya menyebutkan
bahwa dalam pengadaan tanah dari anggaran yang digunakan Kadin tersebut masih
terkendala dalam sertifikat tanahnya, dan pembangunan juga bermasalah karena
masyarakat sekitar ada yang menolakkarena ijin pembangunan juga diragukan.
Selain masalah tersebut juga, dengan anggaran tersebut dibelikan beberapa
kendaraan mewah bagi pengurus Kadin Banten.
Kucuran dana hibah APBD Banten 2012
kepada Kadin Banten itu menjadi kontroversi.
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) pun angkat bicara, Ade Irawan mengatakan
dana hibah dan bansos mestinya dikucurkan kepada yang mengurus hajat hidup
orang banyak, ujarnya seperti dikutip dari media lain.
Begitu juga satu ketua LSM Hati Nurani
Rakyat (HANURA), Anton Sijabat, SH juga angkat bicara mengatakan, sangat aneh
bila penerima hibah dengan jumlah yang sangat besar diberikan kepada organisasi
profesional seperti Kadin. “Ibarat memberikan sumbangan
kepada orang kaya. Saya ini ada
kaitannya dengan siapa yang memimpin Kadin, yakni TCW atau Wawan”, katanya saat
dimintai pendapatnya. Untuk itu ia meminta kepada penegak hukum untuk memeriksa
anggara hibah ini, dan segera membuat permintaan kepada pihak terkait untuk
menyoroti hal ini. (rinaldo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar